MATERI
II
CARA PEROLEHAN DAN KARAKTERISTIKNYA
(CITRA DIGITAL)
(CITRA DIGITAL)
Citra digital adalah citra yang di
peroleh,disimpan,dimanupulasi, dan ditampilkan dengan baris logika biner. Citra
digital sekarang juga biasa di peroleh melalui berbagai macam kamera digital
deangan harga murah bahkan yang bias kita lihat yaitu dengan kamera telepon
seluler.citra digital biasa di hasilkan melalui bantuan pemindai atau skaner
(scanner).
Citra digital pengindraan jauh adalah citra
yang menggambarkan kenampakan permukaan bumi,dan di peroleh melalui proses
perekaman pantulan,pancaran,ataupun hamburan balikgelombang elektromagnetik
dengan sensor sensor optik-elektronik yang terpasang pada suatu wahana, baik
itu wahana di menara,pesawat udara maupun wahana ruang angkasa .Citra digital
pengindraan jauh biasa di peroleh dari system perekaman melaui sensor yang
biasa di pasang pada pesawat terbang ataupun satelit.
Citra dalam format digital ini biasanya di
simpan dalam media magnetik,optic, atuapun media lainnya(disket,hard
disk,compact disk,CCT atau computer compatible tape,optical disk dan flash disk)
serta dapat ditampilkan dalam bentuk gambar pada layar monitor computer.
I. CARA MEMPEROLEH CITRA DIGITAL
Citra digital merupakan dua dimensional dari
objek yang sudah ada.salah satu contoh alat yang paling umum untuk mengubah
kenampakan bukan digital menjadi citra digital adalah skaner. Skaner adalah
suatu alat optic elektromagnetik yang
dapat di pakai untuk menangkap informasi pantulan atau pancaran gelombang
elektromaknetik dari suatu permukaan secara tidak serentak. Tidak serentak
maksudnya addalah bagian demi bagian yang di rekam oleh sensor secara
berurutan sebagai fungsi waktu. Contoh
dari perekaman seperti ini ialah CCD area array pada kamera digital yang dapat
dengan mudah di peroleh paada took took kamera dan elektronik atau computer.
Contoh CCD,baik yang berupa deret linier seperti yang biasanya di gunakan pada
skaner meja maupun yang berupa susunan bidang, seperti yang biasa digunakan
pada kamera digital maupun image digitizer. CCD deret linier
maupun susunan bidang terdiri atas 2048 elemen dan telah diperbesar.
Kemampuan komputer dalam mengubah informasi
pantulan atau pancaran elekromagnetik berbeda beda. Pada saat ini, umumnya
sensor bekerja dalam satuan bit. Bit (binary
digit) adalah satuan terkecil
informasi yang mengekspresikan apa ada tidaknya arus yang masuk, dan hanya
mempunyai dua kemungkinan informasi 0 dan 1. Nol dapat berarti mati tidak ada
arus masuk dan 1 dapat berarti hidup, ada arus. Informasi yang di sampaikan
oleh arus ini disimpan dalam register. Dallam system 1 bit, komputer hanya
dapat memperoleh 2 kemungkinan informasi : hidup atau mati.
Dalam sistim berbasis 2 bit, komputer dapat
memperoleh kemungkinan 22=4 sedangkan pada system 1 bit 21=2.
Kemungkinan pertama adalah semua mati,kemungkinan kedua adalah satu mati-satu hidup,dan
kemungkinan terakhir adalah semua hidup. Pada sistim 8 bit terdapat 28(=256)
kemungkinan pada setiap data. Apabila sensor menerima sinyal pantulan yang
sangat lemah hingga tidak dapat mengindranya maka tidak ada arus listrik yang
masuk pada register. Seluruh sel pada register tersebut bernilai 00000000 atau
bernilai 0 pada system decimal,yang di beri kode berwarna hitam atau sangat
gelap.apabila sensor menerima sinyal seluruh sel pada register terisi arus maka
sel sel tersebut akan bernilai 11111111, yang berarti bernilai 225, nilai 225
ini di tampilkan sebagai rona putih atau sangat cerah.
II. CARA MENYIMPAN CITRA DIGITAL
Informasi
dengan basis 8 bit disimpan dalam byte. Byte dalah satuan informasi yang
terdiri atas 8 bit (8 byte) tiap data akan di simpan dalam byte yang terpisah.
Dengan kata lain setiap 1 piksel akan di simpan sebagai 1 byte. Nilai 1
kolobyte (1 kb) sama dengan nilai 210=1024. Jika satu citra terdiri
atas 500 kolom dan 1200 baris piksel maka di butuhkan kapasitas penyimpanan
sebesar 500 x 1200 = 600.000 byte.
System penyimpanan citra dengan
baris kolom piksel seperti ini disebut dengan system reaster atau teselasi,
dimana tiap unsur data yang di sebut piksel disimpan dengan alamat yang jelas
dan konsisten, menurut posisinya dalam baris dan kolom. Mengingat system
penyimpangan ini mempunyai keuntungan dalam hal kemudahan pengalihan
format,askes dari satu perangkat lunak ke perangkat lunak lainya juga
manupulasi maka di kembangkanlah variasi cara penyimpangannya, meskipun masih
dalam format reaster.
Kebutuhan akan system penyimpangan
yang sangat efisien semakin terasa dengan dingunakan sensor multisaluran.
Variasi ini tergantung pada saluran yang di gunakan. Misalkan suatu system
sensor mempunyai 3 saluran maka berkas citra yang di hasilkan akan mengandung
informasi ketiga saluran tersebut.
III. BAND SEQUENTIAL (BSQ)
Pada format BSQ citra yang di hasilkan dari
setiap salurandisimpan sebagai berkas atau file yang terpisah. Urutan
penyimpangan data pun dilakukan muali dari baris pertama saluran 1, baris
kedua,baris ketiga,…. Baris terakhir. Data ini disimpan sebagai file saluran 1.
Kemudian mulai lagi dari baris pertama,untuk saluran ke 2, sampai dengan baris
terakhir. Jadi, pada system 3 saluran, di hasilkan 3 berkas citra.
IV. BAND INTERLEAVED BY LINE(BIL)
Pada
format BIL,penyimpanan dilakukan mulai dari baris pertama saluran 1, kemudian
dilanjutkan dengan baris pertama saluran ke 2,…. Baris pertama saluran n. Setelah itu,di lanjutkan dengan baris
kedua saluran 1,baris kedua saluran 2,… baris kedua saluran n. begitu seterusnya, sampai baris
terakhir saluran n selesai di simpan. Dengan format BIL, seluruh data citra
pada n saluran saluran akan di simpan sebagai 1 berkas.format BIL untuk saluran
tunggal (n=1) Dengan demikian, akan sama dengan format BSQ
V. BAND INTERLEAVED BY PIXEL(BIP)
Pada prinsipnya,format BIP ini
memiliki kemiripan dengan format BIL. Hanya saja selang selingnya bukan lagi
per baris, melainkan per piksel.penyimpangan mulai dari piksel pertama pojok
kiri atas baris pertama saluran 1,piksel pertama baris pertama saluran
2,…..piksel pertama baris pertama saluran n.Begitu seterusnya , sampai piksel
terakhir baris terakhir saluran 1,pikesel terakhir baris terakhir saluran
2,….piksel baris terakhir saluran n. sama halnya dengan BIL, disini seluruh
data citra pada n saluran di simpansebagai satu berkas
BAGAIMANA DATA DIGITAL DI
TAMPILKAN SEBAGAI GAMBAR
Citra byte (byte map) memerlukan suatu media yang
dapat menggambarkan secara visual dan mudah ditangkap oleh indra
penglihatan. Perangkat lunak pengolahan
citra membaca kembali byte demi byte pada data digital citra itu, kemudian
menampilkannya sebagai titik titik gambar dengan warna atau tinggkat keabuan
tertentu,sesuai dengan nilai byte nya. Biasanya nilainya terbaca pada pojok
kiri atas layar monitor.
Pada data digital yang di peroleh dari stasiun
penerima, herader ini juga berisi berbagai informasi perekaman, termasuk tanggal perekaman
satelit, kemiringan sensor, dan sebagainya.kesalaha header berakibta pada
kesalahan penempatan piksel di sepanjang baris dan kolom layar. Akibat yang
tampak di mata adalah distorsi gambar, dimulai dari distorsi lemah sampai
dengan gambar yang tak di kenali lagi
KONSEP RESOLUSI
Resolusi spasial adalah ukuran terkecil objek
yanga masih terdapat terdeteksi oleh suatu system pencitraan. Semakin kecil
ukuran objek yang terdeteksi, semakin halus atau tinggi resolusi
spasialnya.begitu pula sebaliknya semakin besar ukuran objek terkecilyang
terdeteksi, semakin kasar atau semakin rendah resolusinya contohnya citra
satelit spot dan citra satelit
landsat tm dimana satelit spot mempunyai
resolusi 10-20 meter sedangkan landsat 30 meter.
Secara umum sering di katakana pula bahwa
dengan ukuran resoluli ini objek yang lebih kecil dari pada resolusi
tersebut (misalnya 79 meter ) tidak akan
di kenali atau di presentasikan objek itu sendiri secara individual.objek yang
yang berukuran kurang dari resolusi spasial tersebut akan tercatat sebagai satu
sel penyusun citra yang sebenarnya memuat informasi beberapa objek.
Semakin besar resolusinya, semakin besar
kemungkinan suatu citra untuk menghasilkan mixel menunjukan ukuran minimum
objek yang di butuhkan untuk dapat di presentasikan sebagai satu piksel murni.
Dimana orientasi medan melintang secara diagonal, memotong sudut sudut piksel
HUBUNGAN ANTARA RESOLUSI SPASIAL DENGAN SKALA
CITRA
·
Skala foto udara
Skala foto udara dihitung pada film, yang
berfungsi sebagai detector pada system foto grafi. Jadi , skala menurut
perhitungan ini tidak digunakan pada foto tercetak,yang kadang kadang di
hasilkan melalui perbesaran atau pengecilan, serta kadang kadang memberikan
kualitas visual yang bervariasi tergantung pada kualitas kertas fotonya
sehingga berpengaruh pada penilaian atas resolusinya.
Sebagai contoh, suatu foto udara di ambil dari
ketinggian 3.000 m terhadap permukaan medan dengan menggunakan lensa berpanjang
focus 150mm. skala foto yang di hasilkan adalah 0,150m/3000m atau 1:20.000.
skala ini biasanya disebut dengan skala kontak karena setara dengan skala foto
yang di hasilkan pada proses cetak kontak sehingga skala foto sama dengan skala
film.
Film untuk pemotretan udara biasanya mempunyai
resolusi spasial tertentu, yaitu antara 100 hingga 150 lp/mm. satuan lp/mm
menyatakan banyaknya pasangan garis yang dapat terdeteksi pada interval 1mm,
karena gerakan wahana dan getaran kamera yang terpasang, resolusi film bias
menurun sehingga secara efektif terhitung 40 lp/mm (Aronoff, 2005)
·
Skala citra
Citra digital tidak mempunyai
skala definitive, karena bisa di tampilkan dan di cetak pada sembarang skala.
,meskipun demikian, ada konsep ground sample distance (GSD) dimana GSD pada saat citra di peroleh
merupakan fungsi skala. GSD merupakan jarak di lapangan yang di wakili oleh
lebar suatu piksel. Citra mempunyai piksel yang ukurannya mewakili ukuran 30 m
x 30 m di lapangan maka GSDnya adalah 30
m. semakin kecil ukuran GSD, semakin halus detail yang dapat di tangkap oleh
suatu sistemn atau semakin tinggi pula resolusi spasialnya. meskipun demikian,
citra digital jarang disajikan pada skala kamera atau skala kontak karena
terlalu kecil untuk pengamatan nyaman di mata.
Ø
RESOLUSI SPEKTRAL
Sesuai dengan namanya, resolusi spekral adalah
kemampuan suatu system optic elektronik untuuk
membedakan informasi objek berdasarkan pantulan atau pancaran spektralnya.
Dapat di katakan bahwa semakin banyak jumlah salurannya semakin tinggi
kemugkinannya untuk membedakan objek berdasarkan respons spektralnya. Dengan
kata lain, semakin sempit interval panjang gelombangnya dan atau semakin banyak
jumlah salurannya, semakin tinggi pula resolusi spektralnya
Ø
RESOLUSI RADIOMETRIK
Kemampuan sensor untuk mencatat respons
spectral objek dinyatakan sebagai resolusi radiometric. Sensor yang peka dapat
membedakan selisih respons yang paling lemah sekalipun. Kemampuan sensor ini
secara langsung dikaitkan dengan kemampuan koding yaitu mengubah identtas
pantulan atau pancaran spectral menjadi angka digital. Kemampuan inio
dinyatakaan dalam bit.
System koding 4 bit akan mengubah intensitas
pantulan atau pancaran menjadi 24=16 tingkat, yang terlemah diberi
kode 0, dan yang tertinggi di beri kode 15.sensor kemampuan 8 bit denga sinyal
julat intensitas yang sama akan di ubah menjadi citra denga 28=256
tingkat kecerahan dimana 0 adalah sinyal terlemah dan 255untuk sinyal terkuat
tampak putih .salah satu contohnya landsat generasi I( landsat 1,2, dan 3)
mempunyai kemampuan koding 128 tingkat untk mss4,mss5, dan mss6serta hanya 64
tingkat untuk mss7.untuk saat ini sudah banyak satelit yang di hasilkan dalam
11 bit koding (2048 tingkat) misalnya citra ikonos, qiukbird, dan orbview.
Ø
RESOLUSI TEMPORAL
Resolusi temporal adalah kemampuan suatu system untuk merekam ulang daerah yang sama. Satuan resolusi temporalnya adalah jam atauhari. Satelit GMSdapat merekam daerah yang sama selama dua kali sehari. Satelit lansad msss dan tm setiap 18 hari sekali untuk generasi 1, dan 16 hari sekali untuk generasi 2. Satelit SPOTmampu merekam ulang setiap 26 hari sekali dalam system operasi normal, tetapi tetapi dapat pula beberapa hari berturut turut dengan mekanisme perekaman menyamping (Brachet 1984).
Ø
RESOLUSI LAYAR
Resolusi layar adalah kemampuan monitor dalam
menyajikan kenampakan objek pada citra secara lebih halus semakin tinggi
resolusi layarnya, semakin tinggi kemampuannya untuk menyajikan gambar dengan
butir butir halus. Kualitas paling tidak di tentukan oleh dua parameter yaitu
tingkat bit dan resolusi layarnya. Monitor dan bit mampu menampilkan 256 warna
atau tingkat kecerahan, sementara 24 bit mampu menampilkan 224 warna
atau sekitar 16,677 juta warna.. media magnetic masih perlu di tampilkan pada layar
monitor untuk di analisis secara interaktif.biasanya ukuran piksel layar
sebesar 0,26milimeter sudah dapat di katakan memadai untuk studi pengindraan
jauh, layar monitot ini dikendalikan
oleh GRAPHIC CARD. Dengan GRAPHIC CARD yang berbeda, kadang kadang
suatu layar monitor resolusi tinggi dapat di emulasikan menjadi layar monitor
reolusi menengah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar