Senin, 09 Oktober 2017

Materi I Pemetaan SDL

Materi I
konsep Katografi


Gambaran konsep umum Kartografi
a.     Pengertian Kartografi
Berasal dari kata yunani, yaitu carto yang memiliki arti permukaan dan grafik yang berarti gambar/bentuk. Kartografi adalah ilmu yang mempelajari gambar atau bentuk permukaan bumi.
Kartografi merupakan kajian dalam cabang ilmu teknik geografi yang mempelajari tentang representasi permukaan bumi dengan simbol abstrak. Kartografi merupakan penyebab meluasnya kajian geografi.

                              Gambar kartografi
·        Menurut ICA (International Cartograph), Kartografi adalah seni, ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pembuatan peta bersamaan dengan studi pembelajarannya sebagai dokumen ilmiah dan seni.
·        Kartografi adalah ilmu dan teknik pembuatan peta (Prihandito, 1989).
·        Menurut Rystedt B. (2001) dalam Trends and Developments in Cartography, Kartografi adalah disiplin ilmu yang menyatukan (dealing) antara peta dan pemetaan. Kartografi menyatukan (deals) tampilan/representasi dari dua fenomena geografi, yaitu fenomena geografi nyata dan virtual. Basis data geografi dan realita virtual adalah hasil dari proses pemetaan, yang merupakan transformasi dari realita ke sebuah tampilan/representasi digital.
·        Secara umum Kartografi adalah ilmu yang mempelajari tentang perpetaan
·        Taylor (1991), Kartografi sebagai organisasi presentasi, komunikasi, dan penggunaan geo infromasi dalam bentuk grafis, digital/ formatnya.
·        Mennon-jan kreak dan ferjean ormeline ( 2007), Kartografi sebagai penyimpanan informasi geopasial dalam bentuk peta.
                   Kartografi berkembang dari kumpulan teknik menggambar menjadi sebuah ilmu. Seorang kartografer harus memahami psikologi kognitif dan ergonomic untuk membuat symbol yang cocok untuk mewakili informasi tentang bumi sehingga bisa dimengerti orang lain secara efektif. Kartografer juga perlu memahami psikologi perilaku untuk mempengaruhi pembaca agar memahami informasi yang dibuatnya. Mereka juga harus mempelajari ilmu geodesi dan matematika yang tidak sederhana untuk memahami bagaimana bentuk bumi berpengaruh terhadap penyimpangan atau distorsi dari proses proyeksi ke bidang datar.
           Kartografi adalah seni, ilmu pengetahuan dan teknologi tentang pembuatan peta-peta sekaligus mencangkup studinya sebagai dokumen-dokumen ilmiah dan hasil karya seni (ICA,1973). Kartografi merupakan sebuah teknik pembuatan peta yang secara mendasar berhubungan dengan memperkecil keruangan pada suatu daerah yang luas di permukaan bumi atau benda luar angkasa yang di sajikan dalam bentuk yang mudah di fahami sehingga dapat di gunakan untuk kepentingan komunikasi bagi khalayak ramai.
          Kartografi (atau pembuatan peta) adalah studi dan praktik membuat peta atau globe. Peta secara tradisional sudah dibuat menggunakan pena dan kertas, tetapi munculnya dan penyebaran komputer sudah merevolusionerkan kartografi. Banyal peta komersial yang bermutu sekarang dibuat dengan perangkat lunak pembuatan peta yang merupakan salah satu di antara tiga macam utama; CAD (desain berbatuan komputer), GIS (Sistem Informasi Geografis), dan perangkat lunak ilustrasi peta yang khusus.
b.     Ruang lingkup Kartografi
Tujuan dari kartografi adalah mengumpulkan dan menganalisa data dari lapangan yang berupa unsur-unsur permukaan bumi dan menyajikan unsur-unsur tersebut secara grafis dengan skala tertentu sehingga unsurunsur tersebut dapat terlihat jelas, mudah dimengerti dan dipahami. Oleh karena itu ruang lingkup kartografi meliputi proses sebagai berikut:

Kartografi juga merupakan suatu sistem komunikasi sebagaimana yang diilustrasikan pada gambar berikut:

Praktik kartografi yang mungkin dilakukan di proses pembelajaran pemetaan peta mental sampai dengan pemetaan topografi secara konvensional. Meskipun demikian dapat dikembangkan lebih lanjut melalui interpretasi terhadap foto udara dan penggunaan Sistem Informasi Geografis (SIG).
-         Kartografi juga merupakan suatu sistem komunikasi sebagaimana yang diilustrasikan pada gambar :

c.      Produk Kartografi
                 Produk kartografi  dapat diujudkan dalam berbagai bentuk. Adapun macam-      macam produk kartografi adalah sebagai berikut:
  • Sketsa adalah gambar keadaan suatu wilayah sempit dalam bentuk garis besar dan memuat sedikit informasi. Faktor kebenaran ukuran dan bentuk obyek tidak diutamakan.

  • Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melalui suatu sistem proyeksi. Peta bisa disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta konvensional yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar komputer. Istilah peta berasal dari bahasa Yunanimappa yang berarti taplak atau kain penutup meja. Namun secara umum pengertian peta adalah lembaran seluruh atau sebagian permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala tertentu.Sebuah peta adalah representasi dua dimensi dari suatu ruang tiga dimensi. Ilmu yang mempelajari pembuatan peta disebut kartografi. Banyak peta mempunyai skala, yang menentukan seberapa besar objek pada peta dalam keadaan yang sebenarnya.
   


Peta berdasarkan skala
    • Peta kadaster (sangat besar) adalah peta yang berskala 1:100 sampai 1:5000. Contoh: Peta pertanahan
    • Peta besar adalah peta yang berskala 1:5000 sampai 1: 250.000. Contoh: peta kecamatan/kabupaten
    • Peta sedang adalah peta yang berskala 1:250.000 sampai 1: 500.000. Contoh: peta provinsi
    • Peta kecil adalah peta yang berskala 1: 500.000 sampai 1: 1.000.000. Contoh: peta negara
    • Peta geografis (sangat kecil) adalah peta yang berskala 1: 1.000.000 ke bawah. Contoh: Peta benua/dunia
  • Peta timbul atau peta relief adalah gambaran suatu wilayah yang diujudkan dalam bentuk 3 dimensi, sehingga bentuk-bentuk relief wilayah tersebut nampak.

  • Atlas adalah buku yang berisi peta-peta negara dan disertai diagram, gambar, data statistik, uraian penjelasannya dan berwarna.
  • Peta digital adalah peta rupa bumi hasil  proyek “digital maping “, yang seluruh tahapan produksinya menggunakan teknik digital, mulai dari kompilasi foto udara pada alat fotogametri analitis, proses editing dan desain kartografi hingga persiapan separasi warna sebelum dicetak offset. Dengan alur kerja lengkap secara digital (dataflow), maka peta ini menjadi sangat teliti, sangat ekonomis untuk dimutakhirkan di masa depan dan sangat bervariasi untuk digunakan, baik dalam bentuk kertas (hardcopy) maupun dalam bentuk digital (softcopy). Peta digital dihasilkan dari kompilasi foto udara yang diambil dari pesawat terbang (airbone). Kemudian dilengkapi dengan data survey lapangan misalnya untuk menambah data yang tertutup bayangan, atau yang memang tidak terdapat di foto, seperti klasifikasi bangunan, batas adminitrasi maupun nama- nama tempat.

  • Globe adalah gambaran wilayah permukaan bumi dalam bentuk bola.  Jadi globe bukan merupakan peta, tetapi model dari bola bumi.
        


  • Maket atau miniatur adalah gambaran suatu wilayah yang diujudkan dalam bentuk 3 dimensi, yang biasanya berskala besar dan menggambarkan daerah sempit serta kenampakannya  detil dan  mirip dengan objek aslinya (padanya ditambahkan model-model objek yang ada sepeti: rumah, pohon, mobil, dsb.)


B.   Peta
a.     Pengertian peta
Peta merupakan gambaran permukaan bumi yang dibuat pada bidang datar seperti kertas. Peta diambil dari Bahasa Yunani yaitu mappa yang berarti kain penutup meja.

                         sumber: hendriyono.wordpress.com
Secara umum, pengertian dari peta adalah lembaran dari seluruh atau sebagian permukaan bumi yang diperkecil dengan skala tertentu pada sebuah bidang datar. Skala digunakan untuk menentukan perbandingan antara besar objek pada peta dengan kondisi yang sebenarnya. Ilmu untuk mempelajari pembuatan peta adalah kartografi.
a. Menurut ICA (International Cartographic Association)
Peta adalah gambaran atau representasi unsur-unsur ketampakan abstrak yang dipilih dari permukaan bumi yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa, yang pada umumnya digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil/diskalakan.
b. Menurut Aryono Prihandito (1988)
Peta merupakan gambaran permukaan bumi dengan skala tertentu, digambar pada bidang datar melalui sistem proyeksi tertentu.
c. Menurut Erwin Raisz (1948)
Peta adalah gambaran konvensional dari ketampakan muka bumi yang diperkecil seperti ketampakannya kalau dilihat vertikal dari atas, dibuat pada bidang datar dan ditambah tulisan-tulisan sebagai penjelas.
d. Menurut Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal 2005)
Peta merupakan wahana bagi penyimpanan dan penyajian data kondisi lingkungan, merupakan sumber informasi bagi para perencana dan pengambilan keputusan pada tahapan dan tingkatan pembangunan.
Dengan menggunakan peta, kita dapat mengetahui segala hal yang berada di permukaan bumi, seperti letak suatu wilayah, jarak antarkota, lokasi pegunungan, sungai, danau, lahan persawahan, jalan raya, bandara, dan sebagainya. Ketampakan yang digambar pada peta dapat dibagi menjadi dua yaitu ketampakan alami dan ketampakan buatan manusia (budaya).
Intisari peta
1.     Abstraksi obje-objek di permukaan bumi dengan menggunakan simbol-simbol.
2.     Digambarkan dalam bidang datar sehingga di perlukan proyeksi peta.
3.     Obyek-obyek  di permukaan bumi gambar di perkecil.
Hakekat peta
    Peta mengandung arti komunikasi , artinya merupakan suatu signyal/saluran antara pengertiman pesan dang penerima pesan.
b.     Syarat-syarat peta
·         Peta memiliki syarat-syarat sehingga dapat dikatakan sebagai peta. syarat-syarat peta seperti dibawah ini.. 
1). Perbandingan luas pada peta dengan kenyataan di lapangan harus sama 
2).  Perbandingan jarak pada peta dengan kenyataan di lapangan harus sama. 
3). Bentuk dan lekuk-lekuk peta dengan kenyataan di lapangan harus sama . 
·         Syarat-syarat peta selanjutnya yang mengarah pada kelengkapan peta apabila memuat unsur-unsur peta berikut .
1). Judul Peta 
Peta harus diberi judul yang mencerminkan isi sekaligus tipe peta. Judul peta pada umumnya diletakkan di bagian atas peta.
2) Skala Peta
Skala peta harus dicantumkan dalam menggambar peta dan diletakkan berdekatan dengan judul peta. Skala yang digambar dapat berupa skala pecahan, misalnya skala 1: 100.000 atau skala grafik, misalnya 4 cm.
3). Sumber Peta dan Tahun Pembuatan Peta
Sumber peta perlu dicantumkan supaya pembaca tahu dari mana peta itu diperoleh. Tahun pembuatan peta sangat diperlukan pada peta yang menggambarkan data yang mudah berubah, misalnya peta hasil pertanian dan peta persebaran penduduk.
4). Penunjuk Arah Peta
Penunjuk arah saugat penting dalam membaca peta karena dengan penunjuk arah pembaca dapat mengetahui arah utara, selatan, barat, dan timur pada peta.
5). Inset
Inset adalah penunjuk lokasi daerah yang dipetakan pada kedudukannya dengan daerah sekitar yang lebih luas. Misalnya, kita menggambar peta daerah Surakarta. Untuk mengetahui di mana kedudukan daerah tersebut, pada pojok bawah atau pada tempat yang kosong kita buat peta Jawa Tengah yang lebih kecil ukurannya. Setelah itu, kita letakkan daerah Surakarta di dalamnya sesuai kedudukan yang sebenamya. Tujuan memberikan inset adalah untuk memperjelas salah satu bagian dari peta dan menunjukkan lokasi yang penting, tetapi kurang jelas dalam peta.
6).Garis Tepi Peta
Garis tepi peta sebaiknya dibuat rangkap. Garis tepi dapat dijadikan pertolongan pada waktu membuat peta, pulau, kota, ataupun wilayah yang dimaksud tepat di tengah-tengahnya.
7). Legenda
Legenda adalah suatu keterangan dan simbol-simbol agar lebih mudah dibaca. Legenda umumnya terletak di sisi kin atau kanan bagian bawah suatu peta dan sebaiknya di dalam garis tepi peta. Contoh legenda adalah sebagai berikut.
Contoh legenda
8). Garis Astronomis
Garis astronomis adalah garis yang digunakan untuk menentukan lokasi suatu tempat. Pada umumnya garis astronomis hanya sebagai tanda di tepi atau pada garis tepi dengan menunjukkan angka derajat, menit, dan detiknya tanpa membuat garis lintang dan garis bujur.
9).Conform
Conform adalah bentuk peta yang di gambar harus sebangun dengan keadaan sebenarnya di lapangan.
10) Equidistance
Equidistance adalah jarak di peta dikalikan skalanya harus sama dengan jarak sebenarnya di lapangan.
11). Equivalent
Equivalent adalah daerah atau bidang yang digambar di peta setelah diperhitungkan dengan skalanya harus sama dengan keadaan sebenarnya.
12) peta tidak boleh membingungkan.
13) peta harus dengan mudah di mengerti
14) peta harus memberikan gambar sesuai lapanga.
    
C.   Fungsi peta
Peta memiliki beberapa fungsi penting yang dapat membatu dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya:
a. Peta dapat menunjukan lokasi atau wilayah di permukaan bumi. Misalnya menunjukan posisi sebuah tempat terhadap tempat yang lain.
b. Peta dapat menunjukan bentuk-bentuk permukaan bumi. Misalnya gunung, lembah, laut, sungai dll.
c. Peta dapat menunjukan potensi suatu daerah. Misalnya tempat pariwisata di suatu wilayah, lokasi pusat berbelanjaan dll.
d. Peta dapat membantu kita dalam mengukur luas suatu wilayah.
e. mengetahui aras, jarak dan luas suatu tempa.
f. menampilkan informasi yang di butuhkan.
g. mengetahui penampakan dipermukaan bumi.
d.     Tujuan pembuatan peta
Pada dasarnya pembuatan peta disesuaikan dengan kebutuhan seseorang. Namun tujuan pembuatan peta pada umumnya adalah sebagai berikut:
a. Sebagai tempat menyimpan informasi.
b. Analisis data spasial, misalnya perhitungan volume.
c. Membantu dalam pekerjaan di lapangan misalnya sebagai navigasi, perencanaan wilayah dll.
d. Membantu dalam hal desain, misalnya membantu dalam mendesain tata letak pembangunan jalan, waduk dll.
e. Membantu memberikan informasi terkait wilayah.
F. menyimpan informasi sebagai referensi dari tahun ke tahun.
C.Macam-macam peta dan ruang lingkupnya
    a. klasifikasi peta
1. Berdasarkan isinya
·        Peta tujuan umum/ referensi
1.     Peta dunia yang menggambarkan bentuk, letak dan wilayah negara-negara di dunia. Peta dunia adalah peta permukaan Bumi yang dapat dibuat menggunakan berbagai proyeksi peta. Peta Dunia dapat berupa peta politik maupun fisik. Tujuan utama peta politik adalah menunjukan batas teritorial; tujuan peta fisik adalah ntuk menampilkan fitur geografi seperti pegunungan, jenis tanah atau penggunaan tanah.

2.     Peta korografi yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan bumi umum dengan skala kecil. Kartografi (atau pembuatan peta) adalah studi dan praktik membuat peta atau globe. Peta secara tradisional sudah dibuat menggunakan pena dan kertas, tetapi munculnya dan penyebaran komputer sudah merevolusionerkan kartografi.


3.     Peta topografi yang menggambarkan bentuk relief (tinggi rendahnya permukaan bumi). Peta topografi adalah jenis peta yang ditandai dengan skala besar dan detail, biasanya menggunakan garis kontur dalam pemetaan modern. Sebuah peta topografi biasanya terdiri dari dua atau lebih petayang tergabung untuk membentuk keseluruhan peta.

            
                                                           sumber:gunungleuser.or.id
                                                       
4.     Batemetri
Peta batimetri adalah peta yang menggambarkan kedalaman laut dan disajikan dengan menggunakan garis kontur kedalaman.Garis kontur adalah garis abstrak yang menghubungkan beberapa lokasi atau daerah yang memiliki ketinggian atau kedalaman yang sama. Peta batimetri sebenarnya tidak sedetail peta rupa bumi yang menyajkan data ketinggian dan kenampakan permukaan bumi. Untuk pengukuran topografi, surveyor membutuhkan sejumlah titk-titik kontrol yang dipakai sebagai titik patokan.


      
5.      Peta Planimetrik
Peta datar atau peta dua dimensi, atau peta biasa, atau peta planimetri yaitu peta yang berbentuk datar dan pembuatannya pada bidang datar seperti kain. Peta ini digambarkan menggunakan perbedaan warna atau simbol dan lainnya.

6.     Peta kadaster
Peta kadaster adalah peta yang menyajikan data mengenai kepemilikan tanah, ukuran, dan bentuk lahan serta beberapa informasi lainnya. Peta kadaster memiliki skala 1:100 hingga 1:5000. Pada umumnya, peta jenis ini digunakan untuk menggambarkan peta tanah, atau peta yang ada pada sertifikat tanah.


2. Tujuan khusus atau peta tematik
Merupakan peta yang hanya menggambarkan satu atau dua kenampakan yang ingin ditampilkan saja. Jadi, yang ditampilkan pada peta ini hanyalah berdasarkan tema tema yang telah ditentukan saja yang menggambarkan kenampakan tertentu baik itu kondisi fisik atau sosial budaya. Contoh dari peta khusus adalah peta persebaran hasil tambang, kepadatan penduduk, persebaran flora dan fauna.
1.     Peta laut
2.     Peta udara
3.     Peta jalan
4.     Peta wisata dan rekreasi

Jenis Peta Berdasarkan Bentuk

Terdapat 3 macam peta apabila dilihat berdasarkan bentuknya. Yaitu peta datar, peta timbul dan peta digital. Penjelasannya adalah sebagai berikut.

1. Peta datar


                       sumber: honeysweet.wordpress.com
Disebut juga dengan peta dua dimensi atau peta biasa. Peta ini dibuah di atas bidang datar seperti kertas, kanvas, kain, dll. Seperti peta pada umumnya, terdapat berbagai macam simbol yang digambarkan dengan bentuk dan warna yang berbeda-beda.

2. Peta timbul

Disebut juga dengan peta tiga dimensi atau peta stereometri. Peta ini adalah peta yang dibuat dengan bentuk 3 dimensi sesuai dengan bentuk dari permukaan bumi yang sebenarnya. Jadi akan terbentuk miniatur gunung-gunung yang tampak tinggi, perbedaan ketinggian antara dataran tinggi dan rendah, dll.

3. Peta Digital


                                         sumber: android-developers.blogspot.com
Merupakan peta yang tidak nyata karena tidak bisa disentuh secara langsung oleh tangan kita. Proses pembuatan peta digital adalah dengan menggunakan komputer. Salah satu contoh dari peta digital saat sekarang ini adalah Google Mapas. Di jaman sekarang ini, peta ini yang paling banyak digunakan karena telah dilengkapi oleh berbagai macam.

Jenis Peta Berdasarkan Skala

Terdapat 4 macam peta apabila ditinjau dari skala yang dimilikinya yaitu pata kadaster, skala besar, skala menengah dan skala kecil. Penjelasannya adalah sebagai berikut.

1. Peta Kadaster

Merupakan peta yang memiliki skala 1:100 sampai 1:5000. Biasanya peta kadaster digunakan untuk menggambarkan peta yang ada pada sertifikat tanah.

2. Peta Skala Besar

Peta skala besar memiliki skala 1:5000 sampai 1:250.000. Biasanya peta ini digunakan untuk menggambarkan suatu wilayah yang sempit seperti Kelurahan, Kecamatan dan Kota.

3. Peta Skala Menengah


                       sumber: harunarcom.blogspot.com
Peta skala menengah memiliki skala 1:250.000 samapi 1:500.000. Biasanya peta ini digunakan untuk menggambarkan wilaya yang cukup luas seperti Provinsi.

4. Peta Skala Kecil

Skala yang dimiliki oleh peta skala kecil adalah 1:500.000 atau lebih. Peta skala kecil digunakan untuk menggambarkan wilayah yang paling luas di bumi seperti negara, benua dan seluruh dunia.

Jenis Peta Berdasarkan Sumber Data

Berdasarkan sumber datanya, peta dibagi menjadi 2, yaitu peta induk dan peta turunan. Penjelasannya adalah sebagai berikut.

1. Peta Induk

Peta induk adalah peta yang dihasilkan dari kegiatan survei langsung di lapangan. Biasanya peta induk digunakan sebagai dasar untuk pembuatan peta topografi sehingga peta ini juga dapat disebut sebagai peta dasar. Tidak hanya peta topografi, peta-peta lainnya pun juga dapat dibuat dengan mengacu pada peta ini.

2. Peta Turunan

Peta ini merupakan peta yang dibuat berdasarkan acuan peta yang sudah ada sehingga tidak diperlukan lagi kegiatan survei secara langsung ke lapangan.

Jenis Peta Berdasarkan Keadaan Objek

Terdapat 2 jenis peta berdasarkan keadaan objeknya, yaitu peta dinamik dan peta stasioner. Penjelasannya sebagai berikut.

1. Peta Dinamik

Peta yang menggambarkan keadaan yang tidak stabil seperti peta transmigrasi, peta aliran sungai, perluasan tambang, dll.

2. Peta Stasioner


                               sumber: handiri.wordpress.com
Peta yang menggambarkan keadaan yang stabil atau tetap seperti peta tanah, wilayah, geologi, dll.

Jenis Peta Berdasarkan Statistik

Berdasarkankan statistiknya, terdapat 2 macam yaitu peta statistik distribusi kualitatif dan peta statistik distribusi kuantitatif. Penjelasannya adalah sebagai berikut

1. Peta Statistik Distribusi Kualitatif


                   sumber: macammacampetastatistik.blogspot.com
Peta statistik distibusi kualitatif menggambarkan kevariasian jenis data tanpa menghitung jumlahnya seperti peta tanah, budaya, agama, dll.

2. Peta Statistik Distribusi Kuantitatif

Peta statistik distribusi kuantitafi menggambarkan jumlah data. Biasanya perhitungan yang ditampilakan adalah dalam bentuk presentase atau frekuensi seperti peta penduduk, curah hujan, pendidikan, dll.
D.   Mamfaat peta dalam pembangunan
Peta sangatlah penting bagi kehidupan manusia, secara umum fungsi peta dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.     Menunjukan posisi atau lokasi suatu tempat di permukaan bumi
2.     Memperlihatkan Ukuran dan arah suatu tempat di permukaan bumi
3.     Menggambarkan bentuk-bentuk permukaan bumi
4.     Membantu mengetuhi kondisi suatu daerah
5.     Menyajikan data potensi suatu wilayah
6.     Alat anlisis
7.     Alat untuk mempelajari fenomena geografi di permukaan bumi
Mamfaat  pembuatan peta antara lain sebagai berikut:


  • membantu suatu pekerjaan, misalnya untuk konstruksi jalan, navigasi, atau perencanaan,
  • analisis data spasial, misalnya perhitungan volume,
  • menyimpan informasi,
  • membantu dalam pembuatan suatu desain, misal desain jalan, dan
  • komunikasi informasi ruang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar